Kebakaran Aksara Plaza Medan

Selasa siang (12/7/16) sebuah pusat perbelanjaan di kota Medan mengalami musibah kebakaran, pusat perbelanjaan itu adalah Aksara Plaza yang terletak di jalan Aksara, Medan. Kebakaran tersebut membuat ratusan pengunjung, pekerja dan pemilik usaha toko terlihat panik, mereka berhamburan keluar gedung dan membuat situasi terlihat begitu kacau. Para pengunjung dan pemilik usaha toko di dalam pusat perbelanjaan itu terlihat mengalami batuk -batuk dengan mata terlihat memerah karena terkena asap yang mengepul.

Sampai sejauh ini belum ada kepastian apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran tersebut, Menurut beberapa saksi. kemunculan api berasal dari lantai dua, lalu merembet dengan begitu cepatnya. Sumber api diduga berasal dari tempat usaha penjual minuman di blok VI. Percikan api pertama kali terlihat dari kulkas tempat usaha milik Eben. Dinding di lantai dua yang kebanyakan dibatasi dengan triplek serta banyak barang dagangan berupa kain dan pakaian mempermudah api menjalar dengan cepat.

Lalu lintas di kawasan Plaza itupun terlihat ramai dan terjadi kemacetan parah, para petugaspun nampak sibuk mengatur lalu lintas yang semrawut tersebut, sejauh ino belum ada kabar tentang adanya korban jiwa serta berapa kerugian akibat peristiwa kebakaram tersebut.

Kehadiran Minang Mart Di Sumbar

Pada tanggal 24 Mei 2016 ini di Provinsi Sumatera Barat telah lahir sebuah usaha ritel yang bernama Minang Mart. Kehadiran Minang Mart ini merupakan sebuah kreasi ekonomi guna melawan arus deras kapitalisme yang dipuja sekaligus ditakuti. Minang Mart berbeda dengan Alfamart atau Indomaret, Minang Mart justru menopang warung-warung kecil milik rakyat yang mendaftar dan mau dikelola secara profesional. Pemilik warung akan diberikan pembelajaran manajemen, IT dan pelayanan yang baik. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, Dalam era sekarang, layanan konsumen adalah "mata uang", seperti juga kekaring. Minang Mart itu dari kita untuk kita.

Ada tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menjadi pilar depan melakukan penandatanganan nota kesepahaman atas berdirinya Minang Mart ini yaitu PT Jamkrida, PT Grafika Jaya Sumbar dan Bank Nagari. Target utama Minang Mart dapat mengendalikan harga, sehingga inflasi dapat ditekan. Sementara dari sisi bisnis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena, dimiliki oleh masyarakat, sedangkan suplay stock, pengelolaan dan manajemennya secara professional dilakukan oleh grafika. Secara simbolis dari 100 Minang Mart yang diluncurkan diwakili beberapa koperasi. Seperti, koperasi binaan perusahaan yang sudah masuk Minang Mart (MM). Yakni Koperasi Semen Padang, KPR M Djamil Padang, Koperasi Koto Kaciak 50 Kota, Koperasi Rumah Sakit Ahmad Muhctar Bukittinggi, Koperasi BRI Solok dan dua orang pedagang gerobak yang dibantu oleh Baznas Sumbar Rp 2 juta. Sebelumnya, Gubernur Irwan Prayitno menargetkan hadirnya 1.000 MM. Usaha tersebut merangkul seluruh usaha kerakyatan di berbagai sektor di Sumatera barat. Tujuanya tidak lain untuk menghindari terjadinya inflasi dan mengurangi tengkulak. Serta bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Sumbar. Diakuinya, masih ada yang tidak yakin dengan sistem yang dijalankan MM karena masih sulitnya menerka apa yang didapat pedagang. Apa bedanya hadir atau tidaknya MM."Biarkan saja pikiran itu berkembang, tetapi kami memiliki rahasia yang bisa menguntungkan masyarakat. Artinya sistem ini tidak akan membuat masyarakat rugi. Kalau ada yang masih ragu, silahkan temui saya secara pribadi," kata Irwan. Gambaran keberhasilan program tersebut, terlihat suksesnya MM pada gerakan awal yang terbilang singkat sudah diminati pedagang. Di dinas koperasi dan UMK Sumbar saja sudah lebih dari 100 pedagang yang tergolong tipe A yang mendaftar. Sedangkan tipe berikutnya sudah lebih dari 3.000 yang mendaftar di Bank Nagari. Minang Mart terdiri dari 4 kelas, yakni tipe A swalayan yang buka 24 jam dan standar layanan sudah ukuran swalayan. Tipe B buka sesuai dengan ketentuan swalayan, size dan item barang serta fasilitas selevel lebih rendah di bawah mart modern. Tipe C golongan kelas warung atau lapau standar layanan oleh pemilik warung. Tipe D yakni gerobak dorong, branding CSR dan MM.

Kehadiran Minang Mart ini tentu saja menjadi angin segar bagi usaha ritel di Indonesia, nengingat bisnis ritel di Indonesia sangat didominasi oleh dua perusahaan ritel raksasa yakni Indomaret dan Alfamart. Nah hebatnya, Di Provinsi Sumbar ini Alfamart dan Indomaret tidak eksis, selain di Sumbar, menurut beberapa sumber ada juga Kota yang tidak dimasuki Indomaret dan Alfamart yaitu Banjarmasin.

Mall Artha Gading dan Central Park

Hallo sobat mall, pada kesempatan kali ini kita akan tampilkan dan bahas sedikit tentang dua mall besar di Kota Jakarta yaitu Mall Artha Gadind dan Central Park, kedua mall ini juga menjadi mall favorit warga Jakarta selain mall-mall lainnya. Mari kita mulai dengan Mall Artha Gading, Mall ini berlokasi di Jalan Boulevard Artha Gading Kota Jakarta Utara, Mall Artha Gading memiliki luas area sebesar 270.000 meter persegi. Salah satu mall terbesar di Jakarta ini memiliki ciri khas tujuh buah atrium dengan interior yang berbeda-beda dan memiliki ikon yang sesuai dengan ketujuh atrium tersebut. Desain mall ini cukup unik, temanyapun beragam, sehingga hal ini bisa menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk mengunjungi mall ini.

Sementara itu Central Park adalah sebuah mall yang diresmikan pada tahun 2010, berarti mall ini beroperasi selama enam tahun hingga artikel ini ditulis. Mall ini menghadirkan konsep yang berbeda dengan pusat perbelanjaan lainnya. Keberadaanya dikelilingi dengan sejumlah ruang terbuka yang indah dan spektakuler. Mall ini dapat memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda bagi para pengunjungnya. Tenant tenant yang menghuni pun tidak kalah menarik dengan mall-mall lainnya yang ada di Jakarta. Jadi selain berbelanja para pengunjungpun bisa menikmati pemandangan yang indah dari keberadaan taman tersebut.
Demikianlah postingan kita kali ini tentang sekilas mall Artha Gading dan Central Park yang berada di Kota Jakarta.

Grand Indonesia, Gandaria City dan Mall Taman Anggrek

Sebagai Kota besar dan sekaligus kota bisnis, Jakarta tentu saja banyak memiliki pusat perbelanjaan atau mall. Persaingan bisnis ritel di ibukota negara ini sangatlah ketat. Nah pada kesempatan kali ini, blog plaza ritel akan menampilkan dan membahas sekilas tiga mall yang cukup terkenal di Jakarta yaitu Grand Indonesia, Gandaria City dan Mall Taman Anggrek.

* Grand Indonesia
Banyak orang mengatakan Grand Indonesia merupakan mall yang paling mewah di ibukota, banyak produk-produk impor dari berbagai tenant di dalamnya sehingga mall terkesan untuk kalangan menengah ke atas. Apalagi lokasi mall milik Grup Djarum ini tidak jauh dari pusat kota dan landmark Kota Jakarta yang populer yaitu Bundaran Hotel Indonesia. Selain menyediakan sarana berbelanja, di Grand Indonesia juga ada gramedia dan Blitzmegaplex dengan 13 studio.

* Gandaria City
Mall ini dilengkapi dengan superblok beserta apartemen dan kantornya. Gandaria City berlokasi di Jl. Sultan Iskandar Muda. Mall ini tidak hanya memiliki berbagai macam tenant yang keren di dalamnya, tetapi ada juga sebuah Convention dan Exhibition center yang bernama Skenoo Hall dengan luas 6,200 meter persegi. Skenoo Hall sering digunakan untuk berbagai acara, bahkan konser yang menampilkan artis dari dalam dan luar negeripun pernah dilaksanakan di Skenoo Hall.

* Mall Taman Anggrek
Mall ini dibuka pada tahun 1996, Mall Taman Anggrek merupakan salah satu mall terbesar yang ada di kota Jakarta. Mall yang berlokasi di Jl. Letjen S Parman ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas belanja seperti Departement store besar, tenant dari merek-merek yang terkenal dan hingga restoran. Daya tarik lain dari mall ini adalah Ice Skating Ring, selain itu ada juga lapangan yang besar, Apartement Tujuh Menara dan dua buah kolam renang.

Demikianlah postingan kita kali ini tentang sekilas mall Grand Indonesia, Gandaria City dan Mall Taman Anggrek, semoga kedepan kami dapat juga menampilkan mall-mall yang lainnya.

Jalur Distribusi Ritel Terhambat Banjir

Banjir yang tengah melanda kawasan Kabupaten Bandung mengakibatkan terhentinya pasokan sejumlah barang dagangan ke berbagai toko ritel. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jabar mengakui tersendatnya jalur distribusi tersebut, meski demikian sejumlah minimarket
telah mulai beroperasi kembali.
Akibat banjir tersebut tidak sedikit pelaku usaha ritel yang tokonya terendam dan mengalami kerugian, meski nilai kerugian yang dialami itu belum dapat diprediksi angka pastinya.
Nilai kerugian itu juga harus disesuaikan dengan klaster minimarket. Karena, minimarket yang tersebar di Kecamatan Bojongsoang, Majalaya, Baleendah, dan Dayeuhkolot itu klasternya beragam.

Banyak toko ritel di Kabupaten Bandung yang terendam banjir di antaranya sejumlah toko Alfamart, di Baleendah, Banjaran dan Majalaya. Selain pasokan barang tersendat, akibat akses jalan tertutup karena banjir, banyak pula pekerja yang terpaksa tidak masuk kerja, dan dampaknya juga menghambat operasional.

Pusat Belanja Gencar Kampanyekan Kantong Belanja Ramah Lingkungan

Beberapa pusat perbelanjaan atau Mal di Kota Malang, Jawa Timur gencar mengkampanyekan kantong belanja ramah lingkungan, hal Ini dilakukan untuk menindak lanjuti anjuran pemerintah untuk mengurangi penggunaan kantong plastik di gerai-gerai ritel dengan menerapkan kantong plastik berbayar. Di Malang Town Square (Matos) yang cukup banyak supermarketnya saat ini tengah memberikan edukasi kepada masyarakat agar menggunakan kantong belanja yang ramah lingkungan. Program edukasi tentang pengurangan kantong
plastik yang dilakukan oleh Matos ini bekerja sama dengan komunitas Earth Hour (EH) Malang dan anggota pariwisata Malang Raya. Matos membagikan 1.000 totebag gratis kepada seluruh pengunjung mal. Dengan totebag, masyarakat bisa memanfaatkan kantong ini berkali-kali. Hemat
dan ramah lingkungan.

Selain Matos, pusat perbelanjaan lainnya yakni Cyber Mall juga tak kalah dengan Matos dalam melakukan sosialisasi kepada seluruh tenant yang ada di mal untuk membudidayakan pemakaian totebag sebagai pengganti kantong plastik. Hal itu dilakukan untuk mengubah mindset masyarakat untuk
mengurangi penggunaan kantong plastik. Untuk mengganti kantong plastik tidak harus selalu menggunakan totebag, tapi bisa juga diganti dengan kantong yang berbahan kertas.

Pertumbuhan Bisnis Ritel Di Indonesia

Halo sobat ritel, pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara singkat tentang pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia, dalam periode enam tahun terakhir, dari tahun 2007 hingga tahun 2012, jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata rata 17,57% per tahun. Pada tahun 2007, jumlah usaha ritel di Indonesia masih sebanyak 10.365 gerai, kemudian pada tahun 2011 mencapai 18.152 gerai tersebar di hampir seluruh kota di Indonesia. Pertumbuhan jumlah gerai tersebut tentu saja diikuti dengan pertumbuhan penjualan. Menurut Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo), pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia antara 10%–15% per tahun. Penjualan ritel pada tahun 2006 masih sebesar Rp49 triliun, dan melesat hingga mencapai Rp120 triliun pada tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012, pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama, yaitu 10%–15%, atau mencapai Rp138 triliun. Jumlah pendapatan terbesar merupakan kontribusi dari hipermarket, kemudian disusul oleh minimarket dan supermarket.

Ternyata menjamurnya belanja online di internet tidak terlalu mempengaruhi bisnis ritel, ini terbukti dengan pertumbuhan gerai-gerai ritel yang justru mengalami peningkatan, ditambah lagi dengan mulai gencarnya para peritel asing yang turut meramaikan persaingan bisnis ritel di Indonesia.
Demikianlah postingan kita kali ini tentang pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia yang dikutip dari situs marketing.

4 Mall Baru Di Jakarta

Pada tahun 2016 ini ada 4 Mall baru yang akan dibuka di Kota Jakarta, keempat mall itu adalah Pantai Indah Kapuk Mall dengan luas 30.000 meter persegi yang dikembangkan oleh Agung Sedayu Group, lalu SOHO Mall @ Pancoran dengan luas 8.000 meter persegi milik Agung Podomoro Group. Kemudian, Neo SOHO Mall @ Podomoro City dengan luas 40.000 meter persegi yang juga dimiliki oleh Agung Podomoro dan Mall at Basura City dengan luas 15.000 meter persegi yang digarap oleh Synthesis Karya Prima.

Sebenarnya mulai tahun 2012, Pemerintah Daerah DKI Jakarta mulai menerapkan moratorium pembangunan mall yang diperkuat dengan Instruksi Gubernur (Ingub) tentang Moratorium Pemberian Izin Pembangunan Pusat Perbelanjaan, Pertokoan/Mall Dengan Luas Lahan Lebih Dari 5.000 Meter Persegi, namun menurut Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, keempat Mall baru tersebut telah mendapatkan izin sebelum moratorium tersebut diberlakukan.

Secara umum, akibat moratorium, sub-sektor pusat belanja menunjukkan stabilitas kinerja baik untuk segmen tingkat hunian, menurut hasil riset Colliers International Indonesia, hingga kuartal IV-2015, tingkat hunian rata-rata pusat belanja di ibu kota Indonesia itu masih bertengger di angka 86,8 persen. Tingkat hunian tertinggi dicatat pusat belanja kelas atas dengan 90,8 persen, dan pusat belanja kelas menengah sekitar 86,3 persen.
Sementara untuk harga sewa, mengalami kenaikan 5,5 persen
secara tahunan menjadi rerata Rp 535.285 per meter persegi per
bulan. Berdasarkan area, pusat belanja di central business district (CBD) Jakarta mencatat harga sewa rata-rata Rp 829.652 per meter persegi per bulannya.
Seperti kita ketahui sebelumnya salah satu tujuan dibuatnya moratorium tersebut, untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan bertumpuknya warga yang mengunjungi pusat-ousat perbelanjaan di Jakarta.

Nama StartMart Berubah Jadi FamilyMart

Ada berita baru nih sobat ritel, mulai saat ini semua gerai Startmart akan beroperasi dengan merek FamilyMart, hal tersebut tercetus setelah PT Hero
Supermarket Tbk (Hero) dan PT Fajar Mitra Indah (FamilyMart) menemui kata sepakat soal peralihan sebagian besar gerai Starmart kepada FamilyMart.
Seperti kita ketahui saat ini Starmart beroperasi di sebagian besar wilayah Jakarta dengan menawarkan produk kebutuhan pokok sehari-hari, minuman dan makanan siap saji.

Pelepasan Starmart ini merupakan kelanjutan dari peninjauan ulang bisnis strategi operasional Hero yang memberikan fokus lebih besar terhadap format ritel terkemuka milik Hero lainnya. Bagi FamilyMart, ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan skala operasinya dan mengejar keinginannya menjadi pemimpin dalam operator convenience stores di Indonesia. FamilyMart didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2012 dan saat ini mengoperasikan 27 convenience stores di area Jabodetabek, menawarkan berbagai macam bahan makanan dan produk makanan segar.

Nah demikianlah postingan kita kali ini mengenai perubahan nama gerai Startmart menjadi FamilyMart, simak juga postingan lainnya yang ada di blog ini yang akan fokus menayangkan atau menampilkan berita atau info tentang Mall, Plaza dan Ritel pada umumnya.

Perang Komentar Antar Akun Minimarket

Persaingan antar minimarket di Indonesia tidak hanya terjadi di pasar, tetapi juga terjadi di media sosial, khususnya media sosial twitter. Di lini masa twitter akun-akun minimarket terlibat perang komentar atau twitwar, bukan hanya melibatkan Indomaret kontra Alfamart saja, tapi juga beberapa minimarket lainnya seperti Alfamidi, Circle K, Ceriamart dan 7 eleven.
Saling ejek dan menjatuhkan serta saling memamerkan keunggulan seringkali terjadi, kadang-kadang ada yang lucu juga sih hehe.., perdebatan di antara mereka ternyata cukup menarik perhatian para netizen, sehingga tak jarang ada netizen yang ikut nimbrung dalam perang komentar tersebut.

Fenomena twitwar tersebut menggambarkan begitu sengitnya persaingan minimarket di Indonesia, terutama antara Indomaret versus Alfamart, kedua minimarket ini memang memiliki gerai paling banyak di Indonesia, Indomaret sejauh ini telah memiliki 7000-an lebih gerai diseluruh Indonesia, sedangkan Alfamart telah memiliki 6500-an gerai di seluruh Indonesia. Sementara itu 7-Eleven gerainya masih berada di sekitaran DKI Jakarta. Kuda hitam lainnya adalah Alfamidi dan Circle K yang juga turut meramaikan persaingan antar minimarket di Indonesia.

Terlepas dari semua itu, setiap minimarket memiliki pelanggannya tersendiri, ketersediaan barang yang komplit dan berkualitas serta pelayanan yang baik terhadap para pelanggan tentu saja menjadi kunci memenangkan persaingan yang kian seru dan ketat ini.

Netizen Ramai Tanggapi Kicauan Akun Twitter Lippo Mart Puri

Belum lama ini di ranah media sosial twitter sedang ramai membicarakan tentang kicauan akun @LippoMallPuri yang menanggapi keluhan salah satu pelanggannya di lini masa twitter dengan kata-kata yang kurang pantas keluar dari akun official sebuah brand, dalam twitnya tersebut admin akun Lippo Mall Puri melontarkan kalimat "Kalau kere jangan main ke Mall"

Akun LippoMartPuripun mengeluarkan statement konfirmasi bahwa kicauan tersebut bukan dari akun official mereka, pihak Lippo Mart juga memohon maaf atas ketidaknyamanan atas jawaban twit mengenai parkir tersebut, dengan alasan untuk kenyamanan twit-twit tersebut akhirnya dihapus oleh akun LippoMartPuri.
Dalam statement selanjutnya Lippo Mart Puri menyampaikan bahwa twit tersebut bukan dilakukan oleh pihaknya alias dibajak, dan pihaknya tengah menelusuri siapa orang yang tidak bertanggungjawab dan mengakses akun official Lippo Mart itu.

Namun di media sosial twitter para netizen sudah terlanjur banyak yang mengungkapkan kekecewaan atas statement akun @LippoMartPuri tersebut, akun Lippo Mart itupun akhirnya dibully habis-habisan, bahkan tagar #KamiKereLippoMart,menjadi trending topik di twitter land.

Terlepas benar atau tidaknya akun @LippoMartPuri itu ada yang membajak, tentu saja hal ini menjadi sebuah pelajaran agar akun official sebuah brand berhati-hati dan tetap bersikap baik dalam menanggapi keluhan para pelanggannya, karena hal ini bisa berdampak negatif pada brand itu sendiri.

Nipah Mall Makassar Menjadi Yang Terbesar

Halo sobat pembaca, pada kesempatan kali ini Blog Mall Plaza Ritel akan membahas soal Mall Baru yang diprediksi akan menjadi Properti Komersial terbesar di Kawasan Timur Indonesia, mall apakah itu? Yuk kita simak saja bahasan singkatnya!
Nipah Mall Makassar pada akhir semester II/2016 ini bakal menjadi properti komersial terbesar di kawasan Timur Indonesia, hal diungkapkan oleh pihak PT Kalla Inti Karsa yang merupakan anak usaha kelompok bisnis Kalla Group yang bergerak di sektor properti dan mengestimasi pengoperasian pusat perbelanjaan Nipah Mall Makassar. Pengerjaan fisik pusat
perbelanjaan terpadu tersebut telah mencapai sekitar 40%
terkhusus untuk konstruksi
bangunan yang menelan investasi mencapai Rp 800 miliar secara kumulatif.

Pusat perbelanjaan ini dibangun
di atas lahan seluas 3,6 hektare dan berlokasi di bilangan Urip Sumiharjo Makassar, selanjutnya Nipah Mall akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas serta ruang terbuka dengan persentase mencapai 40% dari total lahan. Konsep yang diterapkan adalah green building, fasilitas-fasilitas yang akan disediakan di antaranya adalah mana diler otomotif, coffe shop, fesyen dan lain-lain.

Nipah Mall diklaim menjadi
properti komersial yang
mengadopsi pengembangan pusat perbelanjaan seperti di Beach Walk di Bali maupun Paris Van Java di Bandung, Jawa Barat. Di sisi lain, Nipah Mall merupakan aset properti kedua segmen pusat perbelanjaan yang dikelola Kalla Properti setelah Mall Ratu Indah yang terletak di pusat Kota Makassar.
Pengerjaan fisik maupun konstruksi bangunan ditargetkan selesai paling lambat pada November 2016 mendatang dan selanjutnya memasuki tahapan
pengoperasian.
Penjualan gerai maupun tenant
Nipah Mall telah dilakukan perseroan pada awal tahun 2016 ini dimana untuk tahap awal
diprioritaskan untuk anchor tenant. Sejumlah anchor
tetant yang dipastikan telah bakal hadir di Nipah Mall adalah jaringan bioskop XXI serta jaringan pusat perbelanjaan Hero Premium, sementara itu beberapa anchor tenant lainnya masih dalam tahap negoisasi. Sedangkan untuk tenant skala ritel, selanjutnya akan kita pasarkan setelah progres fisik di atas 50%.

Demikianlah postingan kita kali ini tentang pusat perbelanjaan Nipah Mall Makassar yang diprediksi akan menjadi properti komersial terbesar di kawasan Timur Indonesia yang dikutip dari situs Bisnis Indonesia.

Perbedaan Plaza dan Mall

Pusat perbelanjaan modern kini semakin berkembang di Indonesia, Mall dan plaza banyak bermunculan terutama di Kota-Kota besar. Namun banyak masyarakat yang masih bingung adakah perbedaan antara plaza dengan mall, karena sebagian besar anggapan masyarakat mall dan plaza itu sama-sama saja jika dilihat dari tampilan bangunannya.

Ternyata ada loh perbedaan antara Plaza dan Mall! Yuk kita simak saja apa sih perbedaannya! Kita mulai dulu dengan bahasan tentang Plaza. Kata Plaza berasal dari bahasa Spanyol yang berhubungan dengan "lapangan" yang menggambarkan tempat terbuka untuk umum (ruang publik) di perkotaan, misalnya lapangan atau alun-alun.
Di seluruh Amerika Latin, plaza
mayor dari masing-masing pusat pemerintahan mempunyai tiga lembaga yang saling terkait erat: katedral, cabildo atau pusat
administrasi, yang dapat ditempatkan di sebuah sayap dari istana gubernur, dan audiencia atau gedung pengadilan. Plazanya bisa cukup luas sehingga dapat digunakan sebagai lapangan untuk parade militer. Pada saat-saat krisis atau fiesta, plaza dijadikan tempat untuk masyarakat berkumpul. Seperti halnya piazza di Italia, plaza tetap merupakan pusat kehidupan komunitas yang hanya tertandingi oleh pasar.
Plaza atau Town Square adalah pusat perbelanjaan yang secara arsitektur bangunan dirancang tinggi, memiliki lebih dari tiga lantai. Sebuah plaza umumnya dibangun dengan pilihan lokasi pusat kota, karena itulah bangunannya mengutamakan
banyak lantai (tinggi), dengan tujuan untuk menghemat tempat. Di dalam sebuah plaza, penyewa besar (anchor tenant) terbatas dalam jumlah, paling banyak dua. Plaza umumnya memiliki atrium di lantai bawah.

Sedangkan Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga
berada di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan.
Karena bentuk arsitektur
bangunannya yang melebar (luas), umumnya sebuah mal memiliki tinggi tiga lantai.
Di dalam sebuah mal, penyewa besar (anchor tenant) lebih dari
satu (banyak). Seperti jenis pusat perbelanjaan lain seperti toko serba ada untuk masuk di
dalamnya. Jika ditinjau dari lokasi, mal sebenarnya diperuntukkan berada di dekat lokasi perumahan. Karena itulah bangunan mal melebar, karena pada umumnya lokasi yang dekat perumahan ini, harga tanahnya relatif lebih murah daripada pembangunan sebuah plaza yang berada di lokasi pusat kota. Dalam bangunan mal juga umumnya terdapat atrium.

Namun dari segi kepopuleran, sepertinya saat ini nama Mall lebih populer dari plaza, ini bisa dirasakan dalam perbincangan masyarakat yang lebih sering menggunakan kata "Pergi ke Mall" daripada kata "Pergi ke Plaza" ketika ada seseorang yang menanyai hendak pergi kemana.

Demikianlah postingan kita kali ini tentang perbedaan antara plaza dan mall, semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.